Ngawas Ujian

photo_camera Sumber Gambar: Andy Barbour
Selesai liburan akhir tahun kini waktunya gue kembali ke aktivitas seperti biasa yaitu bekerja. Tapi berbeda dengan mahasiswa ditempat gue bekerja, setelah selesai liburan akhir tahun mereka mesti masuk kuliah untuk menghadapi ujian akhir semester. Do you know they feel?, I know that, gue pun pernah ngalamin hal serupa, karena gue pernah jadi mahasiswa. Liburan hanya beberapa hari dan setelahnya masuk kuliah langsung ujian, rasanya itu seperti diajak ketemuan sama gebetan taunya cuma mau ngasih undangan pernikahannya. Sakit tapi enggak berdarah!.

Ujian akhir semester ini gue kepilih lagi menjadi salah satu pengawas ujian, ya memang biasanya sih kalau waktunya ujian pasti selalu kepilih jadi salah satu pengawas. Selama gue jadi pengawas ujian, gue selalu memperhatikan raut wajah setiap mahasiswa yang masuk ke ruang ujian, pengen tau aja ekspresi mereka ketika ujian sudah didepan mata, apalagi kan ini momennya masih tahun baru jadi masih pada bau petasan gitu deh. Diantara mereka ada yang ekspresi wajahnya gembira, mungkin dia sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian dan waktu liburannya pun mungkin dia bersenang-senang, seperti menyulut petasan lalu bakar-bakar jagung bersama keluarga atau teman-temannya. Ada yang ekspresinya biasa aja dan ada juga yang ekspresi wajahnya muram, kusut, lemes, anemia kali ya? tapi kayanya sih tetep di malam tahun barunya dia bakar-bakar juga, bakar-bakar foto mantan, nangis sambil pelukin guling dikasurnya. Tragis banget mblo.

Gue ngawas ujian enggak sendirian tapi ditemenin oleh satu pengawas lainnya dan juga dengan dosen matakuliah yang diujiankan jadi totalnya ada tiga orang pengawas, mati kutu dah pada enggak bisa nyontek. Karakter tiap dosen saat ditempat ujian pun berbeda-beda, ada yang sibuk sendiri dengan gadgetnya sehingga enggak terlalu memperhatikan mahasiswa yang sedang ujian, ada juga dosen yang "killer", dari pengaturan posisi tempat duduk benar-benar diatur sampai mahasiswa yang mencoba mencontek dengan segala cara pun selalu ketauan, kalau dijaman gue sih dosen kaya gini julukannya "Si mata elang", namun dari semua dosen pengawas ujian yang paling dinanti-nantikan oleh semua kaum duafa contekan adalah dosen yang ngawasnya hanya beberapa menit dan selebihnya menghilang entah kemana, balik lagi pas waktu ujiannya selesai. Iya kan? ngaku aja deeh!.

Selain dari dosen pengawas, tipikal dari peserta ujiannya pun berbeda-beda, mereka memiliki tingkatan yang berbeda-beda pula, dari yang newbie, pro, sampai yang legend semuanya mempunyai passion tersendiri.

Peserta yang newbie, mereka selalu mencari tempat duduk yang aman dari jangkauan penglihatan pengawas, posisinya kalau enggak di pojok tengah pasti dibangku paling belakang dan juga duduknya berdekatan dengan temannya yang pintar, kalau memang kebagian duduk paling depan yaudah itu lagi apes berarti.

Peserta yang pro selalu percaya akan kemampuannya sendiri, mereka duduk paling depan tanpa menghiraukan yang lain walau itu teman sebelahnya dan mengerjakan soal dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Peserta yang legend, peserta ujian yang satu ini adalah yang paling keren dari semua tingkatan, ketika ujian sedang berlangsung mereka hanya diam saja sambil memainkan pulpennya, ada juga yang tertidur, sementara kertas jawabannya pun masih kosong, namun setelah waktu ujian mendekati akhir tidak lama kertas jawaban mereka sudah lengkap terisi. Sungguh peserta ujian yang legend.

Dari ketiga tingkatan yang sudah disebutkan, kira-kira kalian yang mana?

Persoalan contek mencontek, mau itu ujian atau ulangan atau kuis atau apalah itu namanya pasti tidak luput dari tindakan mencontek, gue pribadi waktu masih kuliah kadang juga mencontek pas lagi ujian, enggak kadang juga sih tapi sering. Hehehe. Jujur aja sih gue mah dari pada bohong. Berdasarkan dari pengalaman gue yang sering nyontek, gue jadi paham alibi-alibi cara mereka mencontek, ada yang mencontek dengan cara melirik-lirik jawaban teman sebelahnya, ada yang pura-pura pinjem alat tulis temennya, ada yang komat-kamit kaya dukun santet, ada juga yang membuat contekan dikertas. Yaelaah semuanya itu cuma trik klasik yang pernah gue coba, udah khatam gue trik kaya gitu mah. Namun di jaman now cara mereka mencontek jadi lebih canggih, yaitu dengan membuka smartphone, dengan begitu mereka lebih leluasa mencari jawaban dengan bantuan mbah google.

Sebagai pengawas ujian, gue harus sigap dan cepat tanggap jika melihat peserta ujian yang mencurigakan. Mata harus tetap awas melihat pergerakan. Ini memang bukan perang melainkan amanat yang mesti dilaksanakan, tapi kalau ada yang nyontek lirik-lirik dikit mah yaa gue maklumlah, nyadar diri soalnya dulu pun gue suka susah nyontek kalau pengawasnya terlalu jeli, asal enggak saling lirik-lirikan terus senyum-senyuman, terus diem-dieman, eeh ternyata udah jadian. Janganlaah... jangan ya, kasian entar guenya ikutan baper.

Selain mengawasi adek-adek mahasiswa yang imut-imut dan amit-amit yang sedang ujian, terkadang ada beberapa motif lain yang pengawas lakukan saat ujian berlangsung, pengen tau?

Pengen tau aja atau pengen tau banget?
Pengen tau benget... banget... banget... BENGEUT!

Salah satu motif yang dilakukan pengawas ujian yaitu mencari dan menandai adek mahasiswi yang cantik-cantik, nah biasanya pengawas cowok yang sering kaya gini, matanya jelalatan, enggak bisa diem liat-liatin adek mahasiswi yang cantik, pura-pura cek soal ujiannya padahal cuma pengen tau namanya doang, terus di stalking di Instagram. Selain itu ada juga pengawas yang bermotif sebagai penyambung hidup, dan menurut gue motif ini wajar-wajar aja sih, kita ngawas mahasiswa ujian gak serta-merta hanya nyawasin aja tapi juga dibayar, ada uang lelahnya, walau bayarannya enggak terlalu besar dan terlalu kecil tapi lumayanlah buat makan siang cukup untuk 2-3 hari. Diantara motif barusan menurut elu gue yang mana? tebak!.

Sebagai pengawas ujian, gue berpesan untuk adek-adek mahasiswa yang sedang melaksanakan ujian akhir semester, semangat terus jangan dikasih kendor, banyak-banyak berdoa agar dimudahkan ujiannya, ditingkatkan lagi waktu belajarnya, distop dulu maen game onlinenya (pasti bacanya sambil melotot), persiapkan alat tulis seperlunya, dan selamat mengerjakan. 😊
Sumber gambar cordens dari Pixabay

2 Komentar

commentSilahkan Berkomentar

Boleh kok kalau mau berkomentar, tapi jangan mengandung SARA ya!

  1. Wew, ternyata sesakit itu ya San, rasanya ujian habis tahun baruan? Hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaaa kurang lebih seperti itulah fit, haha

      Hapus

Posting Komentar

Boleh kok kalau mau berkomentar, tapi jangan mengandung SARA ya!

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama