Kabar Gembira dari Kawan Lama

Siang kemarin, ketika sedang bekerja, handphone yang ada di depan gue berdering, sepertinya ada chat WhatsApp yang masuk, segera gue ambil dan cek handphone, ternyata chat WhatsApp yang masuk tersebut dari seorang kawan lama, kawan ketika di SMK, Baron namanya.

Isi dari chat WhatsApp tersebut dia menanyakan perihal keberadaan gue sekarang dan mengajak gue untuk datang kerumahnya, karena dirumahnya sedang ada Alfian, salah satu kawan lama juga ketika di SMK. Gue pun membalas chat tersebut dengan berjanji akan datang ke rumahnya sepulang kerja. Memang kalau difikir-fikir, sudah lama kita tidak berjumpa, kiranya sudah empat bulan lamanya. Padahal biasanya ditiap hari minggu kita selalu berkumpul bersama, entah itu di rumah gue, di rumah baron, ataupun di rumah alfian yang jelas kita berkumpul bersama, selalu ada keseruan tersendiri ketika kita berjumpa, walau kita hanya bertiga bukan menjadi tolak ukur keseruan yang kita dapati.

Namun, ketika jam pulang kerja tiba, gue mengingkari janji untuk datang ke rumah Baron dengan alasan sedang lembur kerja. Bukan karena gue engga mau ketemu sama mereka tapi karena gue lagi sariawan. Yaa, sariawan. Kalau gue udah sariawan rasanya badan tuh lemes banget, terlebih badan gue merasa panas, pengennya tuh rendemin badan di air es. Karena ketika gue sariawan bukan hanya ada 1 melainkan 2 atau lebih sariawan yang gue alami dan sariawan yang paling bikin sakit serta perih adalah sariawan di lidah, rasanya tuh uuuhhhh ampuuun deh! dan itu yang sedang gue rasain. DAMN!

KAMP****T!

Sepulang kerja gue langsung tepar tiduran di kamar, menginstirahatkan diri sambil memainkan handphone, ternyata ada chat masuk dari Baron, setelah gue baca chatnya, Booom!, sontak gue terkejut, senang dan bahagia bercampur aduk. Dari chat tersebut ada "kata" yang bisa merubah mood gue, menghilangkan rasa lelah bekerja dan mengacuhkan rasa perih serta sakit dari sariawan yang sedang gue alami. "Kata" tersebut ialah ...

"SEBULAN LAGI ALFIAN MENIKAH"

Gue langsung balas chatnya bahwa gue akan datang ke rumah Baron ba'da Magrib. Gue langsung bergegas mandi, setelah solat Magrib gue langsung berangkat. Disepanjang perjalanan, gue cuma bisa senyum-senyum sendiri, gak nyangka kalau Alfian tiba-tiba mau menikah, karena setau gue dia rencana menikah itu tahun depan, itupun belum tau bulan apanya. Dalam hati gue hanya bisa terucap "Ahh kampret gue dilangkahin sama si Anen (Anen = nama bapaknya Alfian) padahal rencana yang mau menikah duluan adalah Baron."

Engga sabar pengen ketemu mereka berdua, gue pacu sepada motor dengan cepat. Kurang lebih 30 menit gue sampe dirumahnya Baron, sesampai di rumah Baron ternyata Alfian engga ada, katanya dia pulang dulu mau periksa mata ke optik dan akan balik lagi setelah selesai dari itu. Gue pun menunggu. Sambil menunggu gue pun bertanya-tanya sama Baron persoalan Alfian yang mau menikah, ternyata Baron tau soal pernikahan itu dari Instagram pacarnya Alfian. Dia melihat foto "Seserahan" keluarga Alfian dikediaman pacarnya. Sambil menunjukan fotonya gue masih merasa engga nyangka tapi apa yang gue liat itu adalah kenyataan. Dalam hati gue terus ngedumel

Wuanjir...anjiiir!
Alfian...sebentar lagi
Lu bakal "memprek" anak orang
Kampret...preet!
Gue juga pengen

Lama pisan gue nunggu Alfian buat balik lagi ke rumahnya Baron. Gue coba chat WhatsApp, ceklis satu, Baron coba telpon, engga nyambung. Kita curiga kalau Alfian lagi ada di rumah pacarnya, karena di rumah pacarnya memang susah sinyal, seperti ada ditempat yang tidak bisa ditembus oleh sinyal apapun atau bahasa latinnya itu "leuweung imah sia mah". Nah itu. Kira-kira jam setengah sepuluh malam Alfian chat WhatsApp ke gue, isi chatnya dia engga bisa balik lagi ke rumah baron karena capek.

Aaahh Kampret!

Padahal gue buru-buru berangkat dari rumah ke rumahnya Baron buat ketemu dia, nanya-nanya soal pernikahannya bulan depan, persiapan apa aja yang udah dia siapin buat hari H dan malam pertamanya; udah siapin tissue magic kah?, siapin dildo kah? karena maklum takut baru bless langsung lemes kan kasian istrinya. Yaa semuanya kudu dipersiapkanlah, buat jaga-jaga gitu.

Akhirnya karena sudah larut malam, gue putusin buat menginap dirumah Baron, gak mungkin gue balik kerumah, takut dibegal, dan itu artinya besok gue engga masuk kerja. Fix gue bolos kerja, siapin alasan buat kabarin ke atasan. Done!.

Pause

Ada keanehan yang gue rasakan ketika gue sampai di rumahnya Baron, sesuatu yang tidak biasa. Ternyata kabar Alfian akan segera menikah membuat Baron menjadi sakau; cakar-cakarin monitor PC, jilat-jilatin dinding, tragis memang. Dia merasa dilangkahi duluan, maklum karena diantara kita bertiga Baronlah yang paling TUA, yaa umurnya berbeda dengan gue dan Alfian, dua tahun lebih tua diatas kita. Sehingga nama panggilannya pun berubah, nama aslinya Dedi Supriadi, nama panggilan umum Baron, Nama panggilan khususnya Abah. Dia paling sepuh diantara kita bertiga.

Baron merasa tidak terima dilangkahi oleh Alfian, karena awalnya susunan antrian menikah yang sudah kita sepakati adalah BAI (Baron > Alfian > Ikhsan) tapi ternyata Yang Maha Kuasa berencana lain. Sekarang susunan antrian pernikahannya menjadi ABI (Anfian > Baron > Ikhsan). Mau BAI ke, ABI ke tetep weh aing mah pang bucitna. Assuudahlaah!

Keanehan lainnya adalah untuk pertama kalinya seorang Baron cerita masalah percintaannya tanpa gue korek-korek terlebih dulu. Dia bercerita panjang lebar, dan inti dari ceritanya adalah dia dan pacarnya akan segera menikah juga, tepatnya bulan Januari 2019 dia rencana untuk menikah. BOOOM!!!...BOOOM!!!...BLEGEEER!!!. Gue seperti tersambar gledek!. Ada apakah dengan hari ini? kenapa rasanya gue jadi terenyuh campur senang ketika mendengar kata itu. Ini nyatakan? coba tabok muka gue!

Memang sekarang susunan antrian nikahnya menjadi ABI (Alfian > Baron > Ikhsan) tapi kan yaaa engga secepat itu kalian harus melepas status bujang dan menjadikan gue sebagai satu-satunya yang berstatus bujang, kalau kelamaan nanti jadi bujang lapuk bau hapeuk.

"KALIAN TEGA!, UDAH AH ENGGA MAU MAEN BARENG LAGI!"

Keesokan harinya, Alfian datang ke rumah Baron dan dia menceritakan soal pernikahannya yang akan dilaksanakan kira-kira satu bulan lagi. Gue cuma manggut-manggut dengerin dia cerita udah kaya ngasih ceramah ke anak Paud. Dan akhir dari kabar gembira ini membuat diri gue lebih tertantang untuk cepat lulus kuliah, karena itu menjadi patokan gue untuk menikah. 1 hari menunda kelulusan sama dengan 1 hari menunda pernikahan. Asik.

Gue pun berpesan kepada Alfian jika nanti menjadi suami, jadilah imam yang baik untuk keluarganya dan jangan lupa videoin pas malem pertama. Semoga rencana menikah kedua kawan lama gue ini berjalan lancar hingga hari H, tidak ada halangan ataupun hambatan dalam prosesnya. Doakan juga agar gue disegerakan untuk menikah di tahun 2019.

#2019 Ganti Status
#2019 Menikah
Sumber Gambar Hữu Thanh Cái dari Pixabay

commentSilahkan Berkomentar

Boleh kok kalau mau berkomentar, tapi jangan mengandung SARA ya!

Posting Komentar

Boleh kok kalau mau berkomentar, tapi jangan mengandung SARA ya!

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama