Sesosok Wanita di Stasiun Kereta

photo_camera Sumber Gambar: Two Dreamers
Hari itu gue pulang kerja agak telat, kira-kira pukul enam sore karena masih ada kerjaan di kantor. Pulang kerja nebeng sama seorang teman yang jalur pulangnya searah dengan gue lalu gue turun di depan Stasiun Kereta Duren Kalibata melanjutkan perjalanan pulang ke Bogor dengan naik kereta api dari Stasiun Duren Kalibata, sendirian.

Sesampainya di dalam stasiun kereta, gue duduk di bangku yang disediakan untuk menunggu kereta datang. Sembari menunggu kedatangan kereta yang arah ke Bogor gue sambil memainkan HP. Ketika tengah asik memainkan HP dari arah depan ada seorang wanita yang berjalan mendekat ke arah gue, karena sedang memainkan HP gue jadi enggak terlalu fokus memperhatikan wanita tersebut, yang gue tau wanita itu mengenakan rok panjang dan kemeja lengan panjang. Gue gak melihat wajahnya.

Wanita itu duduk tepat disebelah kanan gue, soktak gue merasa kaget dan curiga. Bangku yang sedang gue duduki itu muat untuk diduduki oleh empat orang dan dibangku itupun hanya gue yang menempatinya, namun wanita itu duduknya sangat mepet dengan badan gue. Padahal space bangku yang gue duduki masih cukup lega jika diduduki oleh dua orang.

"Kok duduknya mepet banget sih ini cewek?"

"Ini cewek mau ngapain ya?"

"Cewek ini ko ganjen sih!"

"Waduh jadi nervous duduk nempel gini sama cewek"

Dan banyak lagi pertanyaan dalam benak fikiran gue

Walau si cewek itu duduk disebelah kanan gue, gue tetep stay cool pura-pura sibuk mainin HP. Tapi lama kelamaan rasa penasaran pun meradang, pandangan fokus ke layar HP tapi mata gue ngelirik ke kanan bawah, terlihat telapak tangannya yang putih bersih. Lalu ketika gue coba ngelirik ke wajahnya ternyata dia sedang ngelihat ke arah kiri yaitu ke arah gue jadi gue enggak ngeliat jelas wajah si wanita tersebut karena takut ketahuan kalau gue lagi ngeliriknya, gue pun langsung ngelirik ke HP lagi.

Gue beranggapan bahwa wanita itu lagi nunggu  kedatangan kereta tujuan Bogor yang datang dari arah kiri.

Kereta pun belum datang, gue pun menengok ke arah kiri, arah datangnya kereta namun kereta belum kelihatan juga. Gue pun lanjutin mainin HP. Tapi ada yang aneh, si wanita yang disebelah kanan gue masih memandang ke arah kiri, padahal kereta belum juga datang. Lantas apa yang sedang dia lihat?. Lanjut mainin HP dengan perasaan enggak enak karena pandangan si wanita ini enggak berubah arah. Dengan rasa penasaran gue coba beranikan diri buat menoleh melihat wajah si wanita tersebut.

Alangkah kagetnya, ketika gue melihat wajah wanita tersebut, ternyata yang sedang dia lihat bukan kedatangan kereta melainkan wajah gue. Selama ini wanita itu melihat wajah gue. Gue dan si wanita itu saling menatap. Menatap gue dengan ekspresi wajah yang datar. Wajahnya sih cantik tapi menurut gue cewek ini freak!.

Karena gue ngerasa malu, seketika gue pun memalingkan pandangan ke bawah, lalu gue lihat kakinya yang putih mulus dan bersih namun setelah dilihat baik-baik ada yang ganjil dari kaki si cewek tersebut, dibalik keindahan kakinya ternyata kuku-kuku kaki wanita ini tumbuh sangat panjang dan tidak rapih. Gue pun jadi berfikiran kalau si cewek ini jorok.

Gue merasa ilfiil.

Tidak lama kemudian, terdengar suara informasi dari stasiun bahwa kereta tujuan Bogor akan segera tiba. Memasukkan HP ke kantong celana, beranjak dari tempat duduk dan bergegas berjalan ke peron kereta, menjauh dengan si wanita aneh itu.

Kereta pun tiba. Pintu kereta terbuka, sebelum masuk ke dalam kereta gue pun menoleh ke belakang ke arah wanita tersebut. Wanita itu pun masih duduk terdiam dengan pandangan menunduk kebawah. Seketika setelah gue masuk ke dalam kereta gue pun membalikkan badan dan melihat ke arah wanita tersebut.

Soktak gue merasa kaget, karena yang gue lihat hanya bangku kosong, tidak ada seorang pun yang duduk di tempat duduk tersebut. Gue coba memastikan keberadaan wanita tersebut dengan melihat ke arah kanan dan kiri sepanjang stasiun kereta, namun tetap tidak menemukan wanita tersebut.

Gue merasa was-was dan takut. Bertanya-tanya dalam benak fikiran, kemana kah wanita tersebut?.

Pintu kereta pun tertutup dan kereta melaju meninggalkan stasiun.

Bulu kuduk gue pun berdiri, gue masih merasa takut dan tidak percaya dengan kejadian tersebut.

"Apakah wanita tadi itu beneran manusia atau makhluk yang menyerupai manusia?"

"Kenapa gue gak curiga kalau wanita tadi bukan manusia?"

"Kenapa mesti gue yang ngalamin?"

Entahlah, gue pun masih merasa enah plus merinding akan kejadian tersebut.

commentSilahkan Berkomentar

Boleh kok kalau mau berkomentar, tapi jangan mengandung SARA ya!

Posting Komentar

Boleh kok kalau mau berkomentar, tapi jangan mengandung SARA ya!

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama